ONE DAY IN KALIURANG

17:30

Hampir 2 bulan ga nulis di blog rasanya kayak dikejar deadline tapi tetep ngulur-ngulur. Akhirnya bisa menyempatkan waktu juga untuk menulis. Perubahan fase kehidupan yang cukup berubah lumayan drastis tanpa persiapan apapun membuat 3 minggu ini saya belajar untuk beradaptasi. Dari pengangguran ke anak kantoran, dari anak rumahan jadi anak kosan, dari Semarang pindah ke Jogja, dari yang tidurnya jam 3 pagi jadi jam 8 malam udah tepar. Mungkin di tulisan selanjutnya saya akan menceritakan lebih detail mengenai apa yang terjadi 3 minggu ini karena di postingan kali ini saya ingin menulis mengenai Kaliurang  yang  tanpa diekspektasi membuat saya senang dengan kunjungan yang tiba-tiba karena Ibu Kos saya dan 1 teman kos saya mengajak untuk jalan-jalan dengan tujuan agar saya mulai familiar dengan jalanan Jogja.





Kami pun sampai di kaliurang disambut cuaca yang cerah. Ketika berkeliling, saya berkali-kali melontarkan kata "waaa bagus banget, waaa keren banget" saat melihat bangunan villa-villa yang tidak hanya 1 namun lebih dengan style bangunan yang unik dan vintage. Isi kepala saya pun langsung memutar memori saat menangkap penglihatan saya pada rumah-rumah di Venlo dan kastel yang saya temui di Bogdaj. Karena merasa ini adalah momen yang harus abadikan, tidak boleh diabaikan. Jadilah saya mengeluarkan kamera kesayangan saya yang sudah hampir sewindu ini dan  meminta untuk berhenti sejenak untuk mengambil foto di rumah berwarna merah muda. Tampak depan rumah ini terlihat kecil, namun memiliki kesan menarik dengan jendela kotak-kotak disertai pintu yang condong ke depan. Pekarangannya ditumbuhi oleh tanaman-tanaman, yang membuat kesan hommy. Saya sesekali mengintip ke dalam, takutnya yang punya rumah merasa terganggu dengan kehadiran kami yang menumpang foto dengan latar rumah beliau. Syukurnya tidak ada.  Sambil lalu, saya tetap mengamati sekitar, siapa tau ada rumah unik lagi yang mencuri hati saya haha sambil bilang amin amin dalam hati. Di depan rumah merah jambu ini pun ada rumah putih yang memiliki bangunan bergaya belanda dengan pekarangan yang sangat luas serta memiliki ruang bersantai di dekat pintu masuk. Cantik sekali, dalam hati saya bergumam.


Selesai mengitari satu putaran, kami pun diajak Ibu Wulan (Ibu kos saya) untuk singgah di Warung Pojok yaitu salah satu rumah makan favorit keluarga beliau, menu favoritnya adalah bistik london. Namun saya memilih sate ayam yang tidak berbentuk seperti sate karena tusuknya dihilangkan, serta ada timun yang di suwir panjang yang rasanya mendekati acar. Tenang, rasanya tetap seperti sate ayam pada umumnya. Sebagai minuman pendampingnya, saya memilih wedang jahe hangat yang pas dengan cuaca dingin di Kaliurang. Sebelum makanan datang, saya pun meminta ijin untuk sholat dan menanyakan ke pemilik warung ini mengenai tempat sholat nya dimana. Sang pemilik pun agak bingung bagaimana menjawabnya, lalu bilang jika tidak ada mushola disini. Namun, beliau pun menawarkan ada ruang kosong. Dengan ragu, beliau menambahkan "Tapi mbak, maaf ruangan ini ada gambar-gambarnya karena biasanya kami berdoa di sini", saya pun langsung bilang kalau tidak apa-apa, asalkan saya bisa sholat. Saya berterimakasih sekali pada pemilik Warung Pojok ini karena mempersilahkan saya menggunakan ruang berdoa mereka untuk saya yang ingin berdoa melalui keyakinan saya.




Setelah sholat, saya pun meminta ijin untuk jalan-jalan sekitaran warung pojok ini, siapa tau ada rumah lucu lagi. Benar saja, saya melihat ada rumah bergaya vintage berwarna hijau tosca dengan pagar idaman saya, yang suka saya lihat di kartun-kartun tontonan saya masa kecil. Beberapa kali saya berganti lokasi foto untuk mengabadikan rumah ini melalui jepretan saya. Rumah ini terlihat sepi, sepertinya belum ada yang menyewa. Sambil turun ke bawah menuju warung, saya pun tidak sabar menunjukkan ke Ibu kos saya dan Fatin tentang rumah ini. Haha anaknya gampang happy!
Tidak lama dari saya berjalan mengitari tetangga Warung Pojok ini, langit pun berubah jadi kelabu dan hujan deras pun turun. Sinyal handphone saya terputus, jadilah kami membuka obrolan mengenai Jogjakarta serta kehidupan ini.
Sesekali saya bersyukur dengan keadaan ini tidak saya ekspektasi sebelumnya akan terjadi, dari kota yang begitu saya idamkan untuk ditempati, indekos yang letak dan pemiliknya membuat saya nyaman, serta obrolan yang membuat saya yakin bahwa semua ini akan kembali baik-baik saja.

You Might Also Like

2 comments

  1. Lucu banget rumah yang warna toscanya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget lucu rumahnya, aku sampe hebring waktu liat rumah ini berasa main di rumah barbie haha

      Delete