BTS Workshop Semarang

06:25

Ini akan menjadi postingan kedua yang membahas tentang Workshop Semarang di blog ini setelah cerita awal mula tentang kenapa mau membuat platform di Semarang. Biasanya saya hanya membagikan update mengenai perkembangannya melalui instagram pribadi walaupun tidak saya jabarkan menyeluruh karena lagi-lagi saya kurang percaya diri untuk berbagi detail melalui media sosial tersebut sampai akhirnya saya memutuskan untung deactivate sementara instagram pribadi saya untuk kedua kali nya. Workshop Semarang ini sudah menginjak usia satu tahun, ga kerasa ya, sepertinya waktu itu cepat banget berlalunya. Kalau dihitung dari awal berdirinya, sudah ada 14 kegiatan yang diadakan baik itu workshop maupun book talk. Semenjak saya memutuskan untuk bekerja lagi, memang muncul perasaan khawatir apakah WS akan bisa bertahan. Ke khawatiran saya muncul karena beda kota tempat saya tinggal sekarang dengan semarang, dan saya yang gampang masuk anginan dan pengennya udah istirahat aja kalau pulang Semarang :p.





Saya hanya bercerita tentang WS  ke kedua abang saya, orang tua saya belum mengerti tentang hal ini sampai suatu hari ketika saya ngobrol dengan ayah saya, beliau bertanya tentang workshop semarang. I was shock at the time sekaligus senang karena setidaknya he noticed on my works. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya bahwa tujuan adanya platform ini karena dibutuhkannya distraksi karena nyari kerja saat itu susah sekali, haha. Daripada pusing kita tu, iseng-iseng bikin workshop dan ternyata membuat saya bertemu dengan orang-orang baru. Melihat semakin kesini semakin banyak creative preneur terutama crafter di Semarang mulai bermunculan membuat saya lega, akhirnya mereka keluar dan menunjukkan karya nya. Sudah lama Semarang dilewatin acara seru, langkah berikutnya berati harus membuatnya.





Paling saya ingat kala itu saaat saya melakukan sesi interview dengan sebuah startup, lalu saya ditanya tentang apa yang ingin dilakukan kedepannya. Dengan yakin nya, saya bilang bahwa ingin membuat platform untuk crafter di Semarang, semacam tidak yakinnya dengan jawaban yang saya lontarkan terlihat dari raut mukanya. Berujung dengan gagalnya saya dapat posisi tersebut, namun akhir tahun kemarin startup tersebut menghubungi saya untuk mengajak kerjasama. Semacam pembuktian bahwa ini akan ada hasilnya kok suatu saat nanti. Ketidak yakinan orang tentang ucapan seorang yang masih riwa riwi kesana kemari buat dapat pekerjaan, mana ada sih yang percaya.
Banyak hal yang saya dapatkan dari platform ini, terutama dari sisi perkembangan diri. Saya adalah anak pasif yang biasa-biasa aja, malu menjadi central of point, dari beberapa pertemuan workshop saya harus memberikan speech untuk memberikan perkenalan tentang Workshop Semarang. Melatih saya buat bersuara, walaupun nervous nya luar biasa. Selain itu beberapa kali saya dapat cerita, khususnya Ibu-ibu berkeluarga yang mengikuti acara ini, ada yang membutuhkan acara semacam ini untuk rehat sejenak dari rutinitas rumah tangga, ada yang anaknya sudah dewasa dan ingin tetap produktif, ada yang memang suka dengan kegiatan semacam ini tapi tidak ada teman yang mau otak-atik bahan mentah ini menjadi suatu benda yang berguna.
Paling suka adalah ketika melihat peserta saling berinteraksi dengan peserta lain, ada yang ternyata temannya teman, ada yang baru saja kenal bisa langsung merasa se frekuensi, ada yang datang bersama adiknya, ibunya, anaknya. Perasaan itu yang buat saya yakin akan adanya peluang eksistensi platform ini agar terus berjalan. Apalagi ketika sepulang workshop, saya bisa senyum-senyum sendiri sambil melihat foto-foto yang ada. Ada energi positif yang lagi-lagi tersalurkan. Mereka yang bercerita membawa memorinya kembali dengan membuat postingan di instagram, memberikan informasi mengenai acara ini ke teman-temannya lagi agar mereka ikut di acara berikutnya.
Tetap saja, saya membuat platform ini akan se organik mungkin alias "alon-alon asal kelakon" dan saya mempersilahkan mereka yang 100 percent mencari rejekinya dari kegiatan semacam ini untuk tetap berkarya. Kalau ditanya tipsnya apa, saya selalu bilang, untuk memposisikan diri kalian menjadi peserta. Apa yang ingin di dapat kalau menjadi peserta ya itu yang menjadi kunci karena kepuasan konsumen itu yang terpenting. Kalau mereka happy kan jadinya nyalur ke kita lagi.

You Might Also Like

0 comments