ONE DAY IN MAGELANG
17:34
Salah satu rekan kerja saya di Magelang mengajak kami se-team ke salah satu tempat wisata yang sedang booming menjadi bahan perbincangan warga sosial media. Nama terkenalnya adalah Gereja Ayam, sebenarnya saya sudah sering mendengar tentang tempat ini jauh sebelum film Apa Ada Dengan Cinta menjadikan Gereja Ayam ini sebagai lokasi syuting. Usut demi usut sebenarnya gereja ayam bukan lah nama sebenarnya, melainkan Bukit rhema yang dibuat oleh Bapak Dhenial Alamsyah. Tujuannya tempat ini menjadi rumah doa bagi semua umat. Lokasi Bukit Rhema ini berada di bukit, agak tinggi memang dan cukup ngos-ngos an juga kalau jalan. Bayangan saya ketika menuju lokasi ini adalah seperti di film AADC mendaki gunung, ternyata ada jeep yang siap mengantar kita kesana. It was good, I can't stop laughing with my team karena kondisi jeep yang lumayan ngeri juga dengan medan jalan yang kemiringannya cukup miring banget.
Ketika masuk ruangan utama dari tempat ini, bayangan saya adalah seperti gereja karena ada lobby luas yang biasanya di isi kursi-kursi untuk para tamu. Namun, belum banyak kursi di sini hanya beberapa spot yang ditaroh kursi untuk pengunjung. Di sudut ruangan pun, ada layar tv dengan wajah Bapak Dhenial Alamsyah yang sedang menjelaskan latar belakang kenapa dia memutuskan untuk membuat tempat ini. Abang guide pun mengantar kita ke lantai paling bawah alias bawah tanah, masih dalam proses renovasi, belum full jadi. Dia menjelaskan kalau nanti sudah jadi, tempat bawah tanah ini akan jadi ruang doa. Ada sekitar kurang lebih 10 ruangan dengan petak 2x3. Naik ke lantai 2 kita di bagian ekor dari burung merpati ini, to be clarified sebenarnya bentuk bangunan ini adalah burung merpati.
Ketika masuk ruangan utama dari tempat ini, bayangan saya adalah seperti gereja karena ada lobby luas yang biasanya di isi kursi-kursi untuk para tamu. Namun, belum banyak kursi di sini hanya beberapa spot yang ditaroh kursi untuk pengunjung. Di sudut ruangan pun, ada layar tv dengan wajah Bapak Dhenial Alamsyah yang sedang menjelaskan latar belakang kenapa dia memutuskan untuk membuat tempat ini. Abang guide pun mengantar kita ke lantai paling bawah alias bawah tanah, masih dalam proses renovasi, belum full jadi. Dia menjelaskan kalau nanti sudah jadi, tempat bawah tanah ini akan jadi ruang doa. Ada sekitar kurang lebih 10 ruangan dengan petak 2x3. Naik ke lantai 2 kita di bagian ekor dari burung merpati ini, to be clarified sebenarnya bentuk bangunan ini adalah burung merpati.
Ada beberapa lukisan tentang larangan menggunakan narkoba, saya sempat membaca di suatu laman kalau tempat ini sebagai lokasi rehabilitasi bagi pengguna narkoba. Abang guide nya bilang kalau memang di dekat bukit rhema ada tempat rehabilitasi, sekitar 500 meter. Saya amazed dengan ide brilian dari Bapak Dhenial, karena ketika menaiki tangga lagi lukisannya mengenai keberagaman kekayaan, kebudayaan, adat dari Indonesia. I can't wait sampai bangunan ini jadi! Lantai terakhir yaitu bagian puthuk nya kita bisa melihat borobudur dan terlihat sangat kecil.
0 comments