Semingguan ini saya baca buku HYGGE yang menceritakan tentang happiness process mayoritas danish. Bagaimana mereka menciptakan perasaan gembira dan nyaman dalam sehari-hari dengan hal-hal yang ada disekitarnya. For instances, hal-hal kecil seperti lilin aroma terapi, buku, vintage stuff, dan juga pakaian yang mereka gunakan. Ini membuat saya sadar bahwa ternyata kita sendirilah yang harus bisa menciptakannya. Maka dari itu, saya mencoba mencatat hal-hal apa saja yang ingin saya ciptakan untuk melawan mood berantakan ini.



Berawal dari proses post miserable recovery, saya memutuskan untuk menghubungi teman saya destria (she has a blog and will tell the stories about our day out. Make sure you visit her blog too) dan kita sepakat buat ke tempat yang bikin kita less-overthinking yaitu main ke salah satu showroom pabrik sango di Semarang. Showroom ini sudah ada sejak saya masih SD atau mungkin lebih kali ya, dulu sampai sekarang kalau Ibu saya butuh barang pecah belah untuk kado atau pemakaian pribadi selalu menuju ke Sango ini. Usut demi usut hasil pencarian saya di jejaring sosial, ternyata sango ini adalah salah satu perusahaan yang mendistribusikan produknya untuk H&M home, Zara Home, M&S, dan lainnya. Jadi jangan heran kalau kalian kesini bakal nengok harga yang masih ada label dollar nya. Tenang, harga disini udah miring semiring-miringnya. Sampe saya bisa muterin rak berjam-jam buat ngeliatin detailnya. Tempat ini juga sepi banget, cuma beberapa orang bisa dihitung jari yang datang. Saya sampai lihat-lihatan sama Destria, ini serius sesepi ini padahal barangnya bagus-bagus banget, apa gara-gara orang gatau kalau ada tempat sebagus ini di Semarang? saya juga menerima beberapa direct message dari teman-teman saya di instagram, menanyakan tentang tempat ini. Wow, guys please make some time to visit it. Outlet nya dibagi jadi 3 bagian dari yang barang paling lawas, paling baru, hingga barang diskonan yang sedikit lecet, letaknya pun di Plaza Semarang yang dari hasil obrolan saya dengan ibu penjaganya, atasnya itu perkantoran.




Jujur saja, saya dalam hati hebring sekali kesini haha karena ngeliat beginian itu udah paling bikin otak waras deh selain scanning rak buku. Di isi kepala saat muterin rak adalah bayangin di kamar seduh teh atau coklat hangat pake gelas lucu ini atau masak makanan disuguhinya pake piring-piring ini. Sesegera mungkin kalau udah punya rumah, mau isi yang beginian ah!
Ketertarikan dengan homegoods ini sudah lama, saya lebih senang liat perabotan atau perkakas-perkakas kalau lagi singgah ke swalayan atau pasar tradisional). Karena ada konektifitas dari hati ke alat-alat rumah tangga ini sambil cek harga. Anaknya suka ngayal kalau liat alat-alat perabotan rumah tangga, udah tau nih titik letaknya buat rumahku kelak :p, sayang sekali IKEA ga ada di Semarang. Kalau di instagram pun saya lebih tertarik lihat akun-akun instagram yang berfokus pada perabotan, ohya ngomong-ngomong instagram lagi seneng banget liat akunnya (at)atiit dan (at)dianahenry08 yang kemaren sempat di post sama living loving juga, yang satu lebih ke jepang yang satu lebih ke korea. Jadi, saya akan mengkolaborasikan itu semua ke rumah saya kelak (ngayal lagi hehe).

anyway which one you prefer? my old layout or this new layout? 

Musim hujan kembali datang yang artinya saya bisa pake sweater ala-ala tanpa rasa khawatir akan kepanasan. Apalagi ditambah bonus ketika buka jendela kamar, bau tanah sehabis kena guyuran hujan jadi aroma terapi paling menenangkan. Penenang setelah dua minggu belakangan ini saya mendapatkan bertubi-tubi berita yang tidak saya inginkan, salah satu teman saya di panggil yang maha kuasa padahal saya dan 2 teman saya janji sama dia bakal ke rumah nya lagi biar dia merasa terhibur lalu saya mendapatkan kabar kalau saya tidak lolos tahap akhir di perusahaan yang saya idam-idamkan dan terakhir ibu saya yang kondisi nya tidak membaik lagi pada minggu lalu jadi harus di bawa ke IGD. Saya berusaha buat menerima kekalahan tapi tetap saja menangis sesenggukan karena merasa tidak adil atau bodoh dan akhirnya menghindar dari obrolan-obrolan bersama teman sampai meng-cancel untuk datang ke acara besar teman saya. Walhasil, saya semakin drop dan tidak punya semangat. Saya coba cari bala bantuan dengan scrolling kontak saya yang mungkin ada satu atau dua teman yang mau mendengarkan cerita saya, ini cara saya untuk healing dari rasa campur aduk ini karena saya toh tidak sendiri di dunia ini, ada yang bersedia untuk menanggapi walaupun dengan akhiran "sabar, ikhlas, dan semangat". Saya teringat kata abang tertua saya kalau semakin gagal maka porsi gagalnya berkurang, jadi mungkin besok atau lusa atau kapan waktu itu datang, ada saatnya saya akan berhasil. 

Pagi ini pun saya memutuskan untuk mencoba semangat lagi dengan bangun pagi tentu saja setelah semingguan ini saya gabisa tidur. Rumah saya yang masih di sekitaran sawah alias kanan kiri ok itu sawah, jadi saya masih bisa mendengar dengan jelas katak bersaut-sautan sehabis hujan. Tentunya terdengar jelas pula suara burung berkicau. Menariknya, musim hujan pun jadi ajang buat cari ikan, depan rumah saya di sulap jadi pemancingan mini karena ada saluran air yang bening sehingga ikan pasti mampir. Sampai Ibu saya saking niatnya provide saringan ikan kalau-kalau adik saya dan teman-temannya mau cari ikan. Haha. Kalau teman-teman saya singgah ke rumah, pasti mereka tau kalau saya punya danau alias kubangan air yang lumayan besar di depan rumah yang biasanya adik saya nyebur aja gitu berasa kolam pemandian air hangat?.? jadi saya sudah paham betul kalau Ibu saya mengomel takut adik saya sakit gara-gara kebanyakan main air. But, zaki will be zaki, semakin di larang ya semakin nyebur. 

Musim hujan pula jadi enakan buat gegoleran di kamar sambil nonton drama korea terbaru sambil makan Indomie rebus ayam bawang kasih telor, cabe, dan bawang sebiji itu bikin jadi mantap, luar biasa apalagi saya cuma bisa makan Indomie satu bulan sekali. Hal-hal kecil seperti ini yang jadi pengingat saya untuk tetap bertahan dan memulai lagi serta mencoba lagi, hal-hal kecil yang luar biasa berdampak untuk perasaan saya yang tidak karuan ini, hal-hal kecil yang membuat saya harus bersyukur. 

Sebenarnya, saya mulai tertarik nge-blog itu udah dari SMA, namun dulu saya harus lari ke warnet atau bergantian pake modem yang di belikan ayah saya untuk abang karena dia lebih membutuhkan untuk perkuliahannya jadi saya hanya sebatas blog walking ke beberapa blogger. Blogger yang selalu saya kepo-in waktu dulu itu Diana Rikasari, Clara Devi, dan tumblr nya Rara Sekar. Hampir setiap ke warnet atau ketika main di rumah teman saya yang ada wifi nya, saya selalu coba  baca update-an terbaru mereka yang selalu mereka informasikan lewat twitter.

Syukurnya waktu awal semester kuliah, ayah saya memutuskan untuk memasang wifi jadi saya ga takut lagi menghabiskan kuota huehe. Percobaan awal itu saya menulis di tumblr, dengan alasan karena mudah dan ga ribet walaupun saya masih berharap bisa mengatur blogspot saya. Saya pinginnya blog saya udah bisa bagus, fotonya bagus, dan ada widgetnya (emang, saya banyak mau :''D), sejalan dengan menulis di tumblr, saya coba-coba tanya ke beberapa teman saya gimana biar bisa layoutnya sedemikian rupa bagusnya. Saya juga sempat ingin mengirim pesan ke salah satu blogger anak bandung tapi (ah kebanyakan tapi emang nih :p) saya malu (haha). Jadi, yaudah sampai tiba-tiba saya sadar bahwa ada cara yang paling mudah dan murah yaitu "GOOGLE". Pertama, saya mencari "bagaimana membuat blog yang bagus" lalu "bagaimana memasang template" lalu (lalu mulu luk) "bagaimana memasang widget" sampai "bagaimana biar ada instagram di blogspot" haha.
Sebenernya bikin blog itu mudah asal ada kemauan, saya dulu menunda-nunda karena terlalu banyak mikir. Ada banyak media yang bisa digunakan seperti blogspot, wordpress, dan tumblr. Kalau saya lebih suka blogspot, karena bisa di otak atik. Buat kalian yang mau simple itu ada wordpress dan tumblr.
Kalau di tanya apakah blogging ini adalah passion? saya belum tahu jawaban yang pas, di bilang senang, saya senang sekali menulis. Di bilang bahagia ketika blogging, saya mengakui dari blogging saya bisa melepas energi negatif di diri saya. Namun, saya itu orangnya bosenan jadi saya suka coba hal-hal lain seperti melukis atau memotret. Jadi, saya jalanin ini semua ya karena hati saya pinginnya nyobain ini, menulis.
Sekarang ini referensi saya dalam mencari insight menulis biasanya datang ketika saya pergi ke suatu tempat dan membaca blog para blogger seperti Livingloving, The baby birds, Nazura Gulfira, Mamarantau, Alodita, lalu teman ketemu di blog hahah gheaferrina. Kadang juga ide datang ketika scrolling instagram atau habis ngobrol sama temen. Saya yang pasif ini, lebih suka menulis dari pada cerita karena mungkin pengaruh karakter saya yang agak introvert dimana lebih suka ngetik pesan dari pada ngangkat telepon.
Oh ya, kalau kalian favorite blogger yang suka kalian kunjungi lamannya siapa? komen di bawah ya!