Musim hujan kembali datang yang artinya saya bisa pake sweater ala-ala tanpa rasa khawatir akan kepanasan. Apalagi ditambah bonus ketika buka jendela kamar, bau tanah sehabis kena guyuran hujan jadi aroma terapi paling menenangkan. Penenang setelah dua minggu belakangan ini saya mendapatkan bertubi-tubi berita yang tidak saya inginkan, salah satu teman saya di panggil yang maha kuasa padahal saya dan 2 teman saya janji sama dia bakal ke rumah nya lagi biar dia merasa terhibur lalu saya mendapatkan kabar kalau saya tidak lolos tahap akhir di perusahaan yang saya idam-idamkan dan terakhir ibu saya yang kondisi nya tidak membaik lagi pada minggu lalu jadi harus di bawa ke IGD. Saya berusaha buat menerima kekalahan tapi tetap saja menangis sesenggukan karena merasa tidak adil atau bodoh dan akhirnya menghindar dari obrolan-obrolan bersama teman sampai meng-cancel untuk datang ke acara besar teman saya. Walhasil, saya semakin drop dan tidak punya semangat. Saya coba cari bala bantuan dengan scrolling kontak saya yang mungkin ada satu atau dua teman yang mau mendengarkan cerita saya, ini cara saya untuk healing dari rasa campur aduk ini karena saya toh tidak sendiri di dunia ini, ada yang bersedia untuk menanggapi walaupun dengan akhiran "sabar, ikhlas, dan semangat". Saya teringat kata abang tertua saya kalau semakin gagal maka porsi gagalnya berkurang, jadi mungkin besok atau lusa atau kapan waktu itu datang, ada saatnya saya akan berhasil. 

Pagi ini pun saya memutuskan untuk mencoba semangat lagi dengan bangun pagi tentu saja setelah semingguan ini saya gabisa tidur. Rumah saya yang masih di sekitaran sawah alias kanan kiri ok itu sawah, jadi saya masih bisa mendengar dengan jelas katak bersaut-sautan sehabis hujan. Tentunya terdengar jelas pula suara burung berkicau. Menariknya, musim hujan pun jadi ajang buat cari ikan, depan rumah saya di sulap jadi pemancingan mini karena ada saluran air yang bening sehingga ikan pasti mampir. Sampai Ibu saya saking niatnya provide saringan ikan kalau-kalau adik saya dan teman-temannya mau cari ikan. Haha. Kalau teman-teman saya singgah ke rumah, pasti mereka tau kalau saya punya danau alias kubangan air yang lumayan besar di depan rumah yang biasanya adik saya nyebur aja gitu berasa kolam pemandian air hangat?.? jadi saya sudah paham betul kalau Ibu saya mengomel takut adik saya sakit gara-gara kebanyakan main air. But, zaki will be zaki, semakin di larang ya semakin nyebur. 

Musim hujan pula jadi enakan buat gegoleran di kamar sambil nonton drama korea terbaru sambil makan Indomie rebus ayam bawang kasih telor, cabe, dan bawang sebiji itu bikin jadi mantap, luar biasa apalagi saya cuma bisa makan Indomie satu bulan sekali. Hal-hal kecil seperti ini yang jadi pengingat saya untuk tetap bertahan dan memulai lagi serta mencoba lagi, hal-hal kecil yang luar biasa berdampak untuk perasaan saya yang tidak karuan ini, hal-hal kecil yang membuat saya harus bersyukur.