STAY IN STRANGER HOME?
06:43
tinggal di rumah orang yang tidak dikenal? are you sure? ini merupakan kalimat pertama yang saya lontarkan ketika teman saya bercerita mengenai couchsurfing istilah mudahnya biasa kita sebut dengan hostfamily. Perbedaannya adalah kalau hostfamily sudah pasti tempatnya ditentukan oleh fasilitator kita seperti organisasi yang sudah mencarikan sebelumnya, untuk couchsurfing ini kita mencari sendiri dengan berkenalan dengan host melalui www.couchsurfing.com lalu melihat profilnya dan kita juga bisa lihat review dari orang-orang yang sudah tinggal di rumah mereka, persamaannya adalah gratis. Selama di eropa saya menggunakan couchsurfing 3 kali dengan 2 host yang sama. Kenapa saya menggunakan couchsurfing? kenapa ga ke hostel or hotel aja? because Im broke as backpacker anyway tinggal di negara orang emang butuh perjuangan, pertimbangan-pertimbangan seperti mending saya bisa makan besok dari pada harus mengeluarkan 20$ untuk tempat tinggal.
Ibu dan Bapak super baik di Warsaw |
Ewa dan adiknya |
Om baik hati di Berlin dan Ola |
host couchsurfing pertama saya bernama Ewa dan adik nya (I forgot his name) mereka tinggal di flat lantai 9. I was surprised with her warm-welcome when we came to her flat, dia menyiapkan tempat untuk saya, Ola, dan Jenia spent a night. Ewa juga membuatkan kami teh hangat dan memberi saya coklat yang paling di gemari old people di Poland. We shared story in the night, Ewa adalah seorang mahasiswa kedokteran yang sedang melalui interenship di rumah sakit dekat flatnya, dia tinggal di flat bersama adiknya yang masih senior high school. She loves travelling, then she dreams to go Africa to save the children in there as a doctor. Ola pun berinisiatif untuk membeli beer untuk tanda terimakasih kepada Ewa. Saya sebenarnya agak-agak takut haha dan kami harus menuju ke flat Ewa yang lantai 9. Lift nya pun terlihat tua, jadi saya agak-agak merinding takut jatuh (emang anaknya overthinker hikz). But overall my experience to stay in stranger house is un-expectedly good!
Pengalaman kedua menggunakan couchsurfing adalah ketika saya dan Ola pergi ke Berlin. Host kami itu laki-laki berkebangsaan jerman, yang sudah pergi keliling dunia (ga deng, ga dunia juga, tapi banyak banget soalnya di pin gitu di peta yang dipajang di dinding,setiap dia udah traveling ke negara tersebut). Baiknya di om ini adalah dia mau nganterin kita keliling berlin! baik banget. Sebagai tanda terimakasih ku kepada beliau, aku masakin nasi goreng dengan bumbu instan. Usahaku memang terlalu kecil, wkwk efforless but the taste so good! nyum!
Yang ketiga adalah ketika tiba-tiba saya dan charmaine waktu mau bermalam di warsaw tiba-tiba ditawarin tinggal di rumah sama Ibu dan Bapak super baik dan super mewah rumahnya. Kita waktu sampai rumahnya, di beri makan dan di beri kue valentine. Kita juga di anter ke bandara warsaw chopin yang jauhnya jauh banget itu ke ujung loh. Terimakasih ibu dan bapak!
Pengalaman kedua menggunakan couchsurfing adalah ketika saya dan Ola pergi ke Berlin. Host kami itu laki-laki berkebangsaan jerman, yang sudah pergi keliling dunia (ga deng, ga dunia juga, tapi banyak banget soalnya di pin gitu di peta yang dipajang di dinding,setiap dia udah traveling ke negara tersebut). Baiknya di om ini adalah dia mau nganterin kita keliling berlin! baik banget. Sebagai tanda terimakasih ku kepada beliau, aku masakin nasi goreng dengan bumbu instan. Usahaku memang terlalu kecil, wkwk efforless but the taste so good! nyum!
Yang ketiga adalah ketika tiba-tiba saya dan charmaine waktu mau bermalam di warsaw tiba-tiba ditawarin tinggal di rumah sama Ibu dan Bapak super baik dan super mewah rumahnya. Kita waktu sampai rumahnya, di beri makan dan di beri kue valentine. Kita juga di anter ke bandara warsaw chopin yang jauhnya jauh banget itu ke ujung loh. Terimakasih ibu dan bapak!
0 comments